ARAHAN DAN DIALOG WALIKOTA PEKALONGAN DENGAN KS SE-KOTA PEKALONGAN “PERCEPATAN IKM DAN PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN”

Pekalongan (22/08), Dalam rangka percepatan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan peningkatan kualitas layanan Pendidikan di Kota Pekalongan, Dinas Pendidikan melaksanakan kegiatan Arahan dan Dialog Walikota Pekalongan dengan Kepala PAUD, SD, dan SMP Pelaksana IKM. Acara yang dilaksanakan pada hari Senin 22 Agustus 2022 mulai pukul 09.30 s.d 11.30 di Ruang Amarta Sekretariat Pemerintah Kota Pekalongan diikuti dengan antusias oleh peserta.
Acara yang dimoderatori Kepala Bidang PTK Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Bpk Ahmad Husni, M.Eng.,ini diawali dengan Laporan dari Kepala Dinas Pendidikan , Bapak Zainul Hakim, S.H., M.Hum., mengenai Implementasi Kurikulum Merdeka di Kota Pekalongan yang saat ini atas rekomendasi BBPMP Jawa Tengah menjadi daerah tujuan belajar IKM daerah lain, seperti Banyumas, Banjarnegara, Magelang, sampai dengan Kalimantan Selatan karena penilaian positif atas Pelaksanaan Sekolah Penggerak Angkatan 1. Selain itu, Kota Pekalongan juga senantiasa mengikuti perkembangan episode Merdeka Belajar mulai dari episode 1 s.d. episode 21 ini. Kesiapan IKM di Kota Pekalongan didukung oleh ketersediaan SDM yang aktif mengikuti kegiatan Merdeka Belajar seperti adanya Pelatih Ahli Sekolah Penggerak, Fasilitator Guru Penggerak, Pengajar Praktik, Calon Guru Penggerak.
Arahan Walikota terkait dengan IKM di Kota Pekalongan meliputi perasaan bangga dan berterimakasih kepada segenap jajaran Dinas Pendidikan, Bapak Kadin, para Pengawas juga seluruh Kepala Sekolah yang telah meng-Implementasikan Kurikulum merdeka dengan cepat dan pro-aktif dalam menjalankan kebijakan pusat di bidang pendidikan. Capaian-capain yang telah disampaikan Pak Kadin, haruslah menjadikan kita semakin termotivasi untuk memajukan Pendidikan di Kota Pekalongan.Selanjutnya, Walikota juga menyampaikan bahwa Program Merdeka Belajar yang mencapai 21 episode merupakan strategi dan metode untuk mempercepat pemenuhan SPM (standar Pelayanan Minimal) bidang Pendidikan dan SNP (Standar Nasional Pendidikan). “Sampai saat ini kita belum dapat memenuhi Standar Pelayanan Minimal Pendidikan (SPM) padahal ini tugas mandatory dari pemerintah pusat yang sekaligus menjadi misi utama pemerintahan saya (misi 2)”.
Pasca pengarahan dari Walikota Pekalongan, acara dilanjutkan dengan dialog seputar Implementasi Kurikulum Merdeka di semua jenjang sekolah mulai dari PAUD, SD, dan SMP. Kepala sekolah diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan, kritikan, dan masukan kepada Walikota. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para kepala sekolah untuk menyampaikan beberapa hal. Mulai dari upaya guru belajar secara mandiri melalui platform merdeka mengajar, efek sistem zonasi pada PPDB, kesejahteraan guru swasta dll.
Terkait dengan pertanyaan dan beberapa keluh kesah kepala sekolah, Bapak Walikota menekankan perlunya semangat bekerja dan membangun kerjasama dengan semua pihak. Setiap penerapan kebijakan pasti membawa efek baik positif maupun negatif. Selalu semangat serta terus koordinasikan dengan Dinas Pendidikan, dan Pemerintah Kota Pekalongan.
Acara yang dimoderatori Kepala Bidang PTK Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Bpk Ahmad Husni, M.Eng.,ini diawali dengan Laporan dari Kepala Dinas Pendidikan , Bapak Zainul Hakim, S.H., M.Hum., mengenai Implementasi Kurikulum Merdeka di Kota Pekalongan yang saat ini atas rekomendasi BBPMP Jawa Tengah menjadi daerah tujuan belajar IKM daerah lain, seperti Banyumas, Banjarnegara, Magelang, sampai dengan Kalimantan Selatan karena penilaian positif atas Pelaksanaan Sekolah Penggerak Angkatan 1. Selain itu, Kota Pekalongan juga senantiasa mengikuti perkembangan episode Merdeka Belajar mulai dari episode 1 s.d. episode 21 ini. Kesiapan IKM di Kota Pekalongan didukung oleh ketersediaan SDM yang aktif mengikuti kegiatan Merdeka Belajar seperti adanya Pelatih Ahli Sekolah Penggerak, Fasilitator Guru Penggerak, Pengajar Praktik, Calon Guru Penggerak.
Arahan Walikota terkait dengan IKM di Kota Pekalongan meliputi perasaan bangga dan berterimakasih kepada segenap jajaran Dinas Pendidikan, Bapak Kadin, para Pengawas juga seluruh Kepala Sekolah yang telah meng-Implementasikan Kurikulum merdeka dengan cepat dan pro-aktif dalam menjalankan kebijakan pusat di bidang pendidikan. Capaian-capain yang telah disampaikan Pak Kadin, haruslah menjadikan kita semakin termotivasi untuk memajukan Pendidikan di Kota Pekalongan.Selanjutnya, Walikota juga menyampaikan bahwa Program Merdeka Belajar yang mencapai 21 episode merupakan strategi dan metode untuk mempercepat pemenuhan SPM (standar Pelayanan Minimal) bidang Pendidikan dan SNP (Standar Nasional Pendidikan). “Sampai saat ini kita belum dapat memenuhi Standar Pelayanan Minimal Pendidikan (SPM) padahal ini tugas mandatory dari pemerintah pusat yang sekaligus menjadi misi utama pemerintahan saya (misi 2)”.
Pasca pengarahan dari Walikota Pekalongan, acara dilanjutkan dengan dialog seputar Implementasi Kurikulum Merdeka di semua jenjang sekolah mulai dari PAUD, SD, dan SMP. Kepala sekolah diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan, kritikan, dan masukan kepada Walikota. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para kepala sekolah untuk menyampaikan beberapa hal. Mulai dari upaya guru belajar secara mandiri melalui platform merdeka mengajar, efek sistem zonasi pada PPDB, kesejahteraan guru swasta dll.
Terkait dengan pertanyaan dan beberapa keluh kesah kepala sekolah, Bapak Walikota menekankan perlunya semangat bekerja dan membangun kerjasama dengan semua pihak. Setiap penerapan kebijakan pasti membawa efek baik positif maupun negatif. Selalu semangat serta terus koordinasikan dengan Dinas Pendidikan, dan Pemerintah Kota Pekalongan.