Pencanangan Gerakan Sekolah Kelola Sampah (GSKS) di Kota Pekalongan Komitmen Bersama untuk Lingkungan yang Lebih Bersih

Dalam upaya memperkuat kesadaran lingkungan dan meningkatkan partisipasi sekolah dalam situasi Darurat Sampah, Dinas Pendidikan Kota Pekalongan pada tanggal 5 Mei 2025 menyelenggarakan kegiatan Pencanangan Gerakan Sekolah Kelola Sampah (GSKS) di Halaman SMPN 8 Kota Pekalongan.
Kegiatan ini merupakan langkah strategis dan progresif dalam membentuk budaya peduli lingkungan, khususnya di lingkungan sekolah. Program GSKS menjadi sinergi antara sektor pendidikan, lingkungan hidup, perencanaan pembangunan daerah, serta dukungan internasional yang dihadiri oleh narasumber dari Belanda, sebagai wujud komitmen bersama menuju Pekalongan yang lebih bersih, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan. Acara pencanangan ini secara resmi dibuka oleh Walikota Pekalongan, Bapak Hj. Afzan Arslan Djunaid, S.E, M.M yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif Dinas Pendidikan serta komitmen seluruh sekolah dalam membangun budaya peduli lingkungan sejak dini.
Turut hadir dalam kegiatan ini tamu istimewa dari Perwakilan Blue Deal - Belanda yaitu Mr. Marcel Roet dan Lukk Van Elk , yang merupakan mitra kerja sama Pemerintah Kota Pekalongan dalam bidang pengelolaan lingkungan baik pengelolaan sampah maupun air. Kehadiran mereka menjadi simbol dari dukungan internasional terhadap program lingkungan berkelanjutan di daerah pesisir seperti Kota Pekalongan, yang rentan terhadap dampak perubahan iklim dan pencemaran.
Dalam kegiatan tersebut, ditayangkan video dari Dinas pendidikan tentang program aksi nyata dan inovasi yang sudah dilakukan oleh sekolah - sekolah baik TK/Paud, SD, serta SMP dibawah naungan Dinas Pendidikan. Kemudian dilanjutkan video edukasi dari Blue Deal Belanda, yang menggambarkan pendekatan praktis dan inspiratif dalam pengelolaan lingkungan berbasis sekolah.
Acara inti kegiatan tersebut yaitu penandatanganan komitmen bersama oleh Wali Kota Pekalongan , Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan, Ketua Kelompok Kerja Madrasah Tsanawiyah (KKMTs), Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMP (MKKS), Ketua Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI), Ketua Forum Komunikasi Kepala Sekolah SD (FK3SSD), Ketua Kelompok Kerja Kepala RA (K3RA), Ketua Kelompok Kerja Kepala TK (K3TK). Penandatanganan ini menjadi simbol kesungguhan dan sinergi lintas sektor dalam membangun budaya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, khususnya di lingkungan pendidikan. Sebuah komitmen yang diharapkan tidak berhenti pada tanda tangan semata, namun dilanjutkan dengan aksi nyata di lapangan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota, Bapak Mabruri, S.Pd, menyatakan bahwa Gerakan ini bukan hanya tentang kebersihan, tetapi juga membentuk karakter siswa agar cinta lingkungan dan bertanggung jawab atas sampah yang mereka hasilkan. Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan tersebut, yaitu ada kegiatan kunjungan ke stand pameran inovasi pengolahan sampah, yang telah disiapkan oleh berbagai satuan pendidikan dan mitra lingkungan. Dalam Stand pameran terdapat berbagai inovasi kreatif yang diinisiasi oleh sekolah-sekolah dalam mengelola sampah organik maupun anorganik, dari komposter sederhana, ecobrick, hingga produk daur ulang yang bernilai guna. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat mengubah mindset kita dari membuang sampah menjadi mengelola sampah.
Kegiatan ini merupakan langkah strategis dan progresif dalam membentuk budaya peduli lingkungan, khususnya di lingkungan sekolah. Program GSKS menjadi sinergi antara sektor pendidikan, lingkungan hidup, perencanaan pembangunan daerah, serta dukungan internasional yang dihadiri oleh narasumber dari Belanda, sebagai wujud komitmen bersama menuju Pekalongan yang lebih bersih, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan. Acara pencanangan ini secara resmi dibuka oleh Walikota Pekalongan, Bapak Hj. Afzan Arslan Djunaid, S.E, M.M yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif Dinas Pendidikan serta komitmen seluruh sekolah dalam membangun budaya peduli lingkungan sejak dini.
Turut hadir dalam kegiatan ini tamu istimewa dari Perwakilan Blue Deal - Belanda yaitu Mr. Marcel Roet dan Lukk Van Elk , yang merupakan mitra kerja sama Pemerintah Kota Pekalongan dalam bidang pengelolaan lingkungan baik pengelolaan sampah maupun air. Kehadiran mereka menjadi simbol dari dukungan internasional terhadap program lingkungan berkelanjutan di daerah pesisir seperti Kota Pekalongan, yang rentan terhadap dampak perubahan iklim dan pencemaran.
Dalam kegiatan tersebut, ditayangkan video dari Dinas pendidikan tentang program aksi nyata dan inovasi yang sudah dilakukan oleh sekolah - sekolah baik TK/Paud, SD, serta SMP dibawah naungan Dinas Pendidikan. Kemudian dilanjutkan video edukasi dari Blue Deal Belanda, yang menggambarkan pendekatan praktis dan inspiratif dalam pengelolaan lingkungan berbasis sekolah.
Acara inti kegiatan tersebut yaitu penandatanganan komitmen bersama oleh Wali Kota Pekalongan , Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan, Ketua Kelompok Kerja Madrasah Tsanawiyah (KKMTs), Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMP (MKKS), Ketua Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI), Ketua Forum Komunikasi Kepala Sekolah SD (FK3SSD), Ketua Kelompok Kerja Kepala RA (K3RA), Ketua Kelompok Kerja Kepala TK (K3TK). Penandatanganan ini menjadi simbol kesungguhan dan sinergi lintas sektor dalam membangun budaya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, khususnya di lingkungan pendidikan. Sebuah komitmen yang diharapkan tidak berhenti pada tanda tangan semata, namun dilanjutkan dengan aksi nyata di lapangan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota, Bapak Mabruri, S.Pd, menyatakan bahwa Gerakan ini bukan hanya tentang kebersihan, tetapi juga membentuk karakter siswa agar cinta lingkungan dan bertanggung jawab atas sampah yang mereka hasilkan. Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan tersebut, yaitu ada kegiatan kunjungan ke stand pameran inovasi pengolahan sampah, yang telah disiapkan oleh berbagai satuan pendidikan dan mitra lingkungan. Dalam Stand pameran terdapat berbagai inovasi kreatif yang diinisiasi oleh sekolah-sekolah dalam mengelola sampah organik maupun anorganik, dari komposter sederhana, ecobrick, hingga produk daur ulang yang bernilai guna. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat mengubah mindset kita dari membuang sampah menjadi mengelola sampah.